Pendapatan Nasional dalam Pendekatan Ekonomi Islam
PENDAPATAN
NASIONAL DALAM PENDEKATAN EKONOMI ISLAM
Pendapatan
nasional dapat diartikan sebagai jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu
(biasanya dalam satu tahun). Istilah yang terkait dengan pendapatan nasional
beragam, diantaranya yaitu: Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Bruto/GDP),
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP), serta produk nasional netto
(Net National Product/NNP).
Perhitungan
pendapatan nasional berguna u ntuk memberikan perkiraan GDP secara tertatur
yang merupakan ukuran dasar dari performance perekonomian dalam memproduksi
barang dan jasa, selain itu juga berguna untuk menerangkan kerangka kerja
hubungan antara variabel makroekonomi, seperti output, pendapatan, dan
pengeluaran.
Dalam
pendapatan nasional yang merupakan ukuran terhadap aliran uang dan barang dalam
perekonomian dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan
produksi (GDP)
Perhitungan dalam pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan
nilai tambah bruto (gross value added) dari semua sektor produksi. Dan yang
dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional hanya barang jadi atau barang
siap pakai.
2.
Pendekatan
pengeluaran (GNP)
Perhitungan dalam pendekatan pengeluaran dilakukan dengan
menjumlahkan permintaan akhir-akhir unit ekonomi, yaitu:
a.
Rumah
tangga berupa konsumsi (C)
b.
Perusahaan
berupa investasi (I)
c.
Pengeluaran
pemerintah (G)
d.
Pengeluaran
ekspor dan impor (X-M)
3.
Pendekatan
pendapatan (NNP)
NNP merupakan GNP dikurangi penyusutan dari stock modal yang ada
selama periode tertentu. Penyusutan merupakan bagian dari GNP yang harus
disisihkan untuk menjaga kapasitas produksi dari perekonomian.
Pendapatan
nasional dalam perspektif ekonomi islam
Pendekatan
ekonomi konvensional menyatakan GDP atau GNP riil dapat dijadikan sebagai suatu
ukuran kesejahteraan ekonomi atau kesejahteraan pada suatu negara. Ketika GNP
naik, maka diasumsikan bahwa rakyat secara materi bertambah baik posisinya
ataupun sebaliknya.
Namun
dalam ekonomi islam, pada intinya juga ekonomi islam harus mampu menyediakan
suatu cara untuk mengukur kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial
berdasarkan sistem moral dan sosial islam. Ada empat hal yang semestinya bisa
diukur dengan pendekatan pendapatan nasional berdasarkan ekonomi islam, diantaranya
yaitu:
1.
Pendapatan
nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan individu rumah tangga.
2.
Pendapatan
nasional harus dapat mengukur produksi di sektor pedesaan.
3.
Pendapatan
nasional harus dapat mengukur kesejahteraan ekonomi islam.
4.
Penghitungan
pendapatan nasional sebagai ukuran dari kesejahteraan sosial islami melalui
pendugaan nilai santunan antar saudara dan sedekah.
Komentar
Posting Komentar